Rabu, 02 Mei 2012

membuat batik tulis

“Batik Tulis”Pada awalnya, batik tulis dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik tulis juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya.
Sedangkan motif batik tulis dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin
Jenis Batik
Jenis batik yang ada saat ini ada dua yaitu batik tulis dan cap. Sedangkan batik printing tidak bisa dikategorikan kain batik karena proses pemunculan warnanya yang tidak menggunakan perintang (malam).
Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik tulis menggunakan tangan. Pembuatan batik tulis jenis ini bisa memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan tergantung tingkat kesulitannya.
Batik cap adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik tulis yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu yang lebih cepat, kurang lebih 2-3 hari.
Proses Persiapan Pembuatan Batik Tulis
Tahap awal adalah dengan mempersiapkan medianya yaitu kain mori dengan melalui beberapa langkah yaitu:
Nganji
Pengerjaan di mulai dengan mencuci kain mori dengan air sehingga kanji aslinya hilang sama sekali untuk kemudian di kanji lagi. Pelapisan kain mori dengan ketebalan tertentu karena jika terlalu tebal, “malam” akan kurang baik merekatnya pada kain sedangkan jika terlalu tipis, “malam” akan mlobor yang akibatnya kelak sukar di hilangkan. Kain Mori dari kualitas yang tertinggi (primisima) tidak perlu di kanji, karena ketebalan kanjinya telah memenuhi syarat
Ngemplong
Biasanya hanya mori halus yg melalui proses ini sebelum di batik tulis. Mori biru untuk batik cap pada umumnya langsung di kerjakan tanpa mengalami pengerjaan persiapan. Tujuan dari proses ini adalah, agar mori menjadi licin dan lemas, sehingga lebih mudah di batik tulis dan hasilnya jadi lebih baik. Caranya yaitu mori di pukul pukul di atas sebilah kayu dengan pemukul dari kayu pula.
Proses Pembuatan Batik Tulis
Setelah kain siap di batik, proses selanjutnya adalah:
Nglowong (Pelekatan malam/lilin yang pertama)
Nglowong adalah mengecap/membatik tulis motif-motifnya di atas mori dengan menggunakan canting/cap. Nglowong pada sebelah kain di sebut juga ngengreng dan setelah selesai di lanjutkan dengan nerusi pada sebelah lainnya.
Nembok (Pelekatan malam kedua)
Sebelum di celup dalam zat pewarna, bagian-bagian yang dikehendaki tetap berwana putih harus di tutup dengan malam. Ini dimaksudkan untuk menahan zat pewarna agar jangan sampai merembes kebagian yang lain. Itulah sebabnya mengapa pada proses ini malamnya harus kuat dan ulet, lain dengan malam klowong yang justru tidak boleh terlalu ulet agar mudah di kerok
Medel (Pencelupan pertama kedalam zat pewarna)
Tujuannya ialah untuk memberi warna biru tua pada batik tulis sebagai warna dasar kain. Jaman dahulu pekerjaan ini memakan waktu berhari-hari karena masih menggunakan bahan alam dari tanaman indigo (jawa : tom) Dimana zat tersebut lambat sekali meresap pada mori, sehingga kain harus di celup berulang kali. Kini dengan menggunakan zat pewarna impor maka proses nya jauh lebih cepat dan pendek.
Ngerok (Menghilangkan Malam klowong)
Bagian yang akan disoga agar berwarna coklat dikerok dengan Cawuk (semacam pisau tumpul) untuk menghilangkan malam.
Mbironi (Penggunaan malam ke 3)
Terdiri dari penutupan dengan malam pada bagian kain yan g dikehendaki tetap berwarna biru, sedangkan bagian2 yang akan di soga tetap terbuka.
Menyoga (Pencelupan ke 2)
Merupakan proses yang paling banyak memakan waktu pada proses batik tulis. Jika menggunakan soga alam tidak cukup dikerjakan satu dua kali saja, harus berulang-ulang. Ditiap pencelupan harus di dahului dengan pengeringan di udara. Dengan memakai soga sintetis, waktu dapat diperperpendek sampai paling lama setengah jam. Istilah meyoga berasal dari soga yaitu jenis pohon yang kulitnya dapat memberi warna coklat jika direndam dalam air.
Nglorot (Menghilangkan malam)
Merupakan pengerjaan yang terakhir, dimana malam yang masih tertinggal pada mori, perlu di hilangkan samasekali dengan cara merebusnya dalam air mendidih.
Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar